Responsi 3 Artikel Perilaku konsumen Tentang pembelian produk fashion

Pembeliaan produk elektronik

Internet telah diantar dalam budaya media digital baru yang memungkinkan berbagai bentuk media untuk berkumpul. Apa yang pernah digunakan untuk menjadi perangkat terpisah beberapa seperti, televisi komputer telepon, atau kini dapat berkumpul sebagai salah satu bentuk teknologi. Ponsel Smart adalah contoh sempurna ^{[ menurut siapa? ]}dari teknologi hybrid bahwa budaya digital media baru telah diantar masuk Sebagai pengadopsi awal teknologi baru, pemuda dalam banyak hal merupakan pengguna mendefinisikan media digital yang merangkul baru budaya. “Pasar digital yang berkembang telah melahirkan generasi baru perusahaan riset pasar yang memperkenalkan leksikon seluruh konsep pemasaran (misalnya,” viral marketing, “” Penemuan pemasaran “) untuk menggambarkan beberapa metode yang tidak lazim untuk mempengaruhi loyalitas merek dan keputusan pembelian . ” Penelitian yang dilakukan pada pemasaran pemuda dengan cepat menjadi usang pada saat itu diterbitkan sebagai hasil dari pertumbuhan media digital sebagai pendidik dan profesional kesehatan terus mendapatkan pegang pada situasi.

Iklan Pemuda merupakan penentu penting dari perilaku konsumen, telah terbukti memiliki pengaruh terhadap preferensi produk pemuda ‘dan permintaan pembelian. Ada beberapa ilmuwan ^[ siapa? ] yang percaya mempelajari perilaku konsumen remaja adalah hal yang negatif karena dampak keyakinan mereka, nilai-nilai, dan penilaian moral. Mereka memperdebatkan ini karena mereka percaya bahwa pemuda lebih dipengaruhi oleh pesan iklan dibandingkan orang dewasa. Dampak iklan biasanya dilakukan dengan berfokus pada tiga efek khusus: kognitif, perilaku, dan afektif. Studi efek kognitif biasanya lebih terfokus pada kemampuan anak untuk membedakan iklan dari realitas dan kemampuan mereka untuk memahami perbedaan antara keduanya. Ketika studi kognitif sedang dilakukan mereka akan mengikuti teori Piaget untuk melacak perkembangan konkret anak. Teori Piaget dibagi menjadi tahap, tahap-tahap ini dikenal sebagai tahap pra-operasional, dan tahap operasional konkret. Tahap pertama berfokus pada kelompok usia 2 – untuk 7-year-olds sedangkan yang kedua berfokus pada 7 – sampai 12-year-olds. Di sisi lain, ada beberapa ilmuwan ^[ siapa? ]yang percaya bahwa marketing pemuda adalah hal yang baik karena membantu untuk mendefinisikan siapa mereka sebagai konsumen. Pada catatan itu, telah terbukti bahwa permintaan oleh pemuda untuk produk yang diiklankan menurun pada saat jatuh tempo (1,14,24,26). Pemuda-berorientasi penonton cenderung menjadi lebih kritis tentang pembelian mereka dan kurang rentan terhadap iklan media saat mereka tumbuh dewasa. Gender juga cenderung memiliki peran dalam proses pemikiran seorang pemuda ketika meminta suatu produk yang diiklankan. Dalam kebanyakan kasus, anak laki-laki lebih gigih dalam permintaan mereka dibandingkan anak perempuan. Faktor lain yang mungkin ikut menentukan perilaku konsumen anak-anak termasuk tingkat sosial ekonomi dari frekuensi, keluarga dan jenis interaksi orangtua-anak, dan keterlibatan dengan kelompok sebaya. Ini adalah hanya beberapa dari isu-isu mengenai perilaku konsumen dan pemuda itu tidak terjadi hanya dalam negara kita ^{[ klarifikasi diperlukan ],} tetapi di negara-negara lain juga seperti Belanda. Belanda adalah contoh sempurna ^{[ menurut siapa? ]} untuk menunjukkan bagaimana pemasaran pemuda dilihat di negara lain. Dalam iklan pemuda Belanda tidak mungkin menyesatkan tentang karakteristik atau harga produk selain produk ini ditujukan untuk anak-anak bisa tidak memiliki kewenangan terlalu banyak atau kepercayaan kalangan anak-anak. Tapi ada celah dalam cara Belanda melindungi anak-anak dari pemasaran langsung remaja. Celah ini biasanya mempertanyakan konsep-konsep seperti “menyesatkan”, “otoritas”, dan “kepercayaan”. ^[5]