BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Pengetahuan sistem informasi
merupakan esensi penting untuk menciptakan perusahaan yang kompetitif, mengatur
kerjasama global, menambahkan nilai bisnis, dan menyediakan produk dan jasa
yang bermanfaat bagi pelanggan.
Perkembangan Internet, globalisasi
perdagangan, dan meningkatnya ekonomi informasi telah menuang kembali peran
sistim informasi (SI) pada bidang manajemen dan bisnis. Teknologi internet
memberi dasar untuk beragam model dan proses bisnis baru, serta bermacam jalan
baru dalam hal pendistribusian ilmu pengetahuan.
Gelombang-gelombang kegagalan dari
dot-com ternyata tidak menghalangi niat perusahaan untuk menggunakan teknologi
Internet dalam mengendalikan bisnis mereka. Banyak perusahaan bersandar pada
Internet dan teknologi jaringan untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan mereka
secara elektronis, secara lancar menghubungkan banyak pabrik, kantor, dan
tenaga penjualan di sekitarnya. Perusahaan-perusahaan pemelopor seperti Cisco
Systems, Dell Computer, dan Procter & Gamble memperluas jaringan tersebut
sampai kepada para penyalur, pelanggan, dan kelompok lain di luar organisasi
terkait agar mereka dapat bertindak cepat terhadap permintaan para pelanggan
dan gejala perubahan pasar. Para manajer Cisco Systems mampu memanfaatkan
sistim informasi itu untuk "hampir mendekati" pembukuan mereka pada
setiap waktu sehingga bisa menyusun laporan keuangan gabungan berdasar pada
perubahan pemesanan, potongan harga, pendapatan, produk, dan susunan biaya
kepegawaian. Para eksekutif mampu secara konstan menganalisa performa mereka
pada semua level organisasi mereka. Pengintegrasian secara digital ini, baik di
dalam atau di luar perusahaan, mulai dari gudang sampai kepada deretan
eksekutif, mulai dari para penyalur sampai ke pelanggan, mengubah bagaimana
kita mengorganisir dan mengatur suatu perusahaan bisnis. Pada akhirnya,
perubahan ini mendorong ke arah perusahaan yang benar-benar dikelola secara
digital. Pada perusahaan seperti inilah semua proses bisnis dan hubungan
internal dengan para penyalur dan pelanggan dimungkinkan secara digital. Dalam
perusahaan yang terkelola secara digital, informasi untuk mendukung keputusan
bisnis siap tersedia kapanpun dan di manapun dalam organisasi yang
bersangkutan. Maka kami mengubah subjudul teks ini menjadi Mengelola Perusahaan
Digital.
Pengintegrasian digital dari perusahaan dan penggunaan teknologi Internet yang secara digital memungkinkan proses bisnis untuk e-bisnis dan e-commerce. Diperlukan perhatian khusus terhadap teknologi dan aplikasi baru yang meningkatkan hubungan perusahaan dengan pelanggan dan menciptakan nilai tambah melalui kerja sama/kolaborasi erat dengan para penyalur dan mitra bisnis lain. Juga diperlukan perhatian terhadap kebutuhan untuk mendemonstrasikan nilai bisnis sistim informasi di dalam organisasi. Isi dan fitur selanjutnya mencerminkan arah baru ini.
Sistem untuk mengelola rantai
persediaan, manajemen relasi dengan pelanggan, dan manajemen pengetahuan,
bersama-sama dengan sistem perusahaan merupakan aplikasi enterprise utama yang
banyak digunakan oleh perusahaan dewasa ini untuk mencapai pengintegrasian
secara digital.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perusahaan Digital
Perusahaan
digital adalah di mana hampir semua hubungan bisnis organisasi penting dengan
pelanggan, para penyalur, dan karyawan dimungkinkan dapat ditengahi secara
digital. Proses bisnis inti perusahaan digital terpenuhi melalui jaringan
digital yang memutar keseluruhan organisasi atau penghubung berbagai
organisasi.
Proses
bisnis mengacu pada cara yang unik di mana pekerjaan diorganisir, dikoordinir,
dan dipusatkan untuk menghasilkan suatu produk berharga atau jasa pelayanan.
Mengembangkan suatu produksi baru, membangkitkan dan melaksanaan suatu order/
pesanan, atau menggunakan atau merekrut suatu karyawan adalah contoh proses
bisnis, dan organisasi memenuhi proses bisnis mereka bisa merupakan suatu
sumber kekuatan kompetitif. Didalam suatu perusahaan digital, setiap potongan
informasi diperlukan untuk mendukung kunci keputusan bisnis yang tersedia pada
setiap waktu dan di manapun didalam perusahaan itu. Perusahaan digital
merasakan dan bereaksi terhadap lingkungan mereka yang jauh dengan cepat
dibanding perusahaan tradisional, memberi mereka lebih fleksibilitas untuk
survive dalam pergolakan waktu. Perusahaan digital menawarkan peluang luar
biasa untuk manajemen dan organisasi secara lebih global. Yang kedua dengan
secara digital memungkinkan dan pelurusan pekerjaan mereka, perusahaan digital
mempunyai potensi untuk mencapai tingkatan daya saing dan profitabilitas belum
pernah terjadi.
Suatu perusahaan digital dibedakan dari perusahaan tradisional dengan total
kedekatan mereka pada satu set teknologi informasi untuk mengorganisir dan
mengatur. Karena para manajer perusahaan digital, teknologi informasi bukan
sekedar suatu alat yang bermanfaat, tetapi lebih dari itu adalah inti bisnis
dan alat manajemen yang utama.
Untuk membentuk suatu perusahaan digital tidak hanya sekedar melakukan
komputerisasi di bagian penjualan, pembelian, persediaan barang atau keuangan
saja, karena hal itu baru sebagian kecil dari suatu rencana induk pembentukan
perusahaan digital.Ada 4 indikator yang harus dipenuhi untuk menjadi perusahaan
digital, yaitu sistem pengelolaan rantai pasokan, sistem pengelolaan relasi
pelanggan, sistem perusahaan dan sistem pengelolaan pengetahuan.
B.
E-Commerce
E-commerce terdiri dari dua kata yaitu e dan commerce, huruf e yang mempunyai
arti elektronik dan commerce yang berarti perdagangan. jika berbicara mengenai
elektronik, maka pengertian dari elektronik itu sendiri adalah ilmu yang
mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol
aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti
komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya.
Sehingga dapat disimpulkan e-commerce adalah perdagangan elektronik yang
mencakup proses pembelian, penjualan, transfer, pertukaran produk, layanan,
atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet.
E-commerce
juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi
elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam
bentuk transaksi elektronik dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan
informasi secara elektronik.
E-commerce merupakan proses
pembelian, penjualan, atau pertukaran produk, jasa, atau informasi melalui
jaringan komputer. EC dapat didefinisikan dari perspektif berikut: komunikasi,
komersial (perdagangan), proses bisnis, layanan,
belajar, kolaboratif, komunitas.
E-Commerce sulit dibedakan dengan
E-bisnis E-bisnis merupakan definisi yang lebih luas dari E-Commerce yang
meliputi tidak hanya pembelian dan penjualan barang dan jasa, tetapi juga
costomers melayani, bekerja sama dengan mitra bisnis, dan melakukan transaksi
elektronik dalam suatu organisasi. Pasar elektronik (e-marketplace) sebuah
pasar online di mana pembeli dan penjual bertemu untuk bertukar barang, jasa,
uang, atau informasi. Elektronik pasar dan sistem informasi interorganisasional
dan intraorganisational. Interorganisasional sistem informasi: sistem
komunikasi yang memungkinkan pemrosesan transaksi rountine dan arus informasi
antara dua atau lebih organisasi. Intraorganisasional sistem informasi: sistem
komunikasi yang memungkinkan e-commerce kegiatan untuk pergi dalam organisasi
individu.
C.
E-Business
E-business
adalah istilah yang lebih umum dari e-commerce karena tidak hanya mengarah pada
aktivitas membeli dan menjual melainkan melayani konsumen dan bekerja sama
dengan rekan-rekan bisnis lainnya atau dengan kata lain e-business merupakan
interaksi dengan rekan-rekan bisnis. Fungsi dari e-business yaitu untuk mensupport
bagian dari marketing, produksi, accounting, finance, dan human resource
managemen. Proses transaksi online memegang peranan yang sangat penting pada
e-business.
Secara
keseluruhan, e-commerce dapat digambarkan sebagai penggunaan internet dan Web
untuk transaksi bisnis. Lebih formalnya, secara digital memungkinkan terjadinya
transaksi komersial antara organisasi dan individu.
Di sisi lain, e-bisnis dapat digambarkan sebagai proses digital yang memungkinkan proses transaksi dalam perusahaan, melibatkan sistem informasi di bawah kontrol yang kuat. Selain itu, aplikasi e bisnis bisa turun menjadi e commerce ketika sebuah pertukaran nilai terjadi.
Di sisi lain, e-bisnis dapat digambarkan sebagai proses digital yang memungkinkan proses transaksi dalam perusahaan, melibatkan sistem informasi di bawah kontrol yang kuat. Selain itu, aplikasi e bisnis bisa turun menjadi e commerce ketika sebuah pertukaran nilai terjadi.
1.2 Tujuan dan Manfaat Implementasi E-Business &
E-Commerce
Tujuan
E-Business & E-Commerce
Tujuan
implementasi E-Business & E-Commerce adalah untuk mendukung efisiensi dan
integritas pengelolaan data Sumber Daya Manusia, Keuangan, Supply Chain
Management/Logistic Management. Selain itu berfungsi sebagai sarana komunikasi
dan informasi bagi public. Dengan berbasiskan internet, sistem ini dapat
diakses dimana saja sesuai dengan hak akses yang telah ditentukan.
Manfaat
implementasi E-Business & E-Commerce adalah :
· Meningkatkan kinerja operasional
perusahaan.
· Meningkatkan peluang akses ke pasar,
pemasok dan pendanaan yang sangat luas.
· Meningkatkan efisiensi perusahaan.
· Mempermudah pengelolaan asset
perusahaan.
· Meningkatkan kualitas layanan
terhadap pelanggan.
· Meningkatkan komunikasi seluruh
stakeholders.
· Mengatasi kesenjangan digital.
· Media mempromosikan kompetensi
perusahaan.
· Memperlancar transaksi bisnis.
· Sarana penyebaran informasi secara
luas.
1.3 Karakteristik E-Commerce
Berbeda dengan transaksi perdagangan
biasa, transaksi ecommerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus.
Pengertian-pengertian yang diberikan oleh beberapa ahli mengenai ecommerce
dapat ditarik kesimpulan bahwa e-commerce mempunyai suatu karakteristik, yaitu:
1) Terjadinya transaksi antar dua belah
pihak
2) Adanya pertukaran barang, jasa dan
informasi
3) Internet merupakan medium utama
dalam proses atau mekanisme perdagangan tersebut.
Menurut Nurfansa Wira Sakti, karakteristik e-commerce
diantaranya adalah:
1) Transaksi
tanpa batas
2) Transaksi anonym
3) Produk digital dan non digital
3) Produk barang tak berwujud
1.4 Security Dalam E-Business
Security Beberapa metode pengamanan
data dalam transaksi E-Commerce dan E-Bussines yaitu Kriptografi Public Key
yang merupakan sistem asimetris (tidak simetris) menggunakan beberapa key untuk
pengenkripsian yaitu public key untuk enkripsi data dan private key untuk
dekripsi data. Public key disebarkan ke seluruh dunia sementara private key
tetap disimpan. Siapapun yang memiliki public key tersebut dapat mengenkripsi
informasi yang hanya dapat dibaca oleh seseorang yang memiliki private key
walaupun kita belum pernah mengenal bahkan tidak tahu sama sekali siapa yang
memiliki public key tersebut.
1.5 CMS khusus e-commerce
Untuk membuat sebuah website dengan
CMS relatif cukup mudah dan cepat karena kalau kita analogikan CMS itu seperti
sebuah Operating System Dalam sebuah komputer (windows,linux, Mac OS) yang
dibuat untuk memudahkan penggunanya sehingga kita bisa mengelola komputer kita
dengan relatif cukup mudah, begitupun dengan CMS dibuat sedemikian hingga agar
penggunanya mudah untuk menambah dan mengelola isi yang ada dalam sebuah
website. untuk menjalankan situs web yang berjualan secara online, atau biasa
disebut dengan web eCommerce, kita bisa menggunakan osCommerce, prestashop,
magento dan lain-lain. CMS tersebut umumnya digunakan oleh pengguna CMS open
source. saya akan membahas mengenai magento, dengan magento kita dapat mengisi
katalog produk, mengelompokkan produk dalam kategori, memajang gambar produk,
mengatur inventory, melakukan promosi, melihat laporan penjualan, dan lain
sebagainya. Pemilik toko online tidak perlu tahu detil teknis bagaimana toko
online-nya dijalankan. Yang perlu dilakukan adalah mengunduh Magento,
meng-instal-nya, dan mengkonfigurasinya di dalam sebuah situs web. Magento
mudah di dapatkan dan tanpa biaya atau gratis dan bersifat fleksibel, sesuai
dengan keinginan kita. berikut ini screenshot dari Magento Commerce.
Kesalahan terbesar yang sering dilakukan para praktisi bisnis adalah
mendefinisikan e-commerce sebagai “cara menjual produk atau jasa di internet”.
Tentu saja pengertian ini merupakan hal yang sangat sempit jika dilihat dari karakteristik
dan potensi bisnis yang ditawarkannya. Secara prinsip, potensi e-commerce
berada dalam sebuah spektrum dengan dua buah titik ekstrem.
Sumber: Eko Indrajit, 2000
Sumber: Eko Indrajit, 2000
Titik ekstrem pertama adalah kemampuan e-commerce untuk
menjadi “follower” dalam arti kata menirukan bagaimana bisnis konvensional
dilakukan ke dalam sebuah arena baru di dunia maya, misalnya:
1. Pasar tradisional yang merupakan
tempat bertemunya secara fisik antara penjual dan calon pembeli digantikan oleh
pasar virtual yang mempertemukan mereka yang terkoneksi ke jaringan internet;
2. Uang kertas atau receh (coin) yang
biasa dipergunakan sebagai alat pembayaran yang sah digantikan oleh uang
digital (digital money);
3. Tanda tangan atau paraf yang biasa
menjadi bukti keabsahan suatu transaksi secara hukum digantikan oleh tanda
tangan digital (digital signature) di dalam dunia maya;
4. Produk-produk semacam dokumen
(teks), gambar, audio, dan video yang biasanya dijual secara fisik melalui
berbagai medium penyimpanan telah dapat diubah menjadi serangkaian kode digital
yang siap ditransfer kapan saja (digitisasi); dan lain sebagainya.
Pada sisi ekstrem yang lain,
e-commerce dikatakan memiliki kemampuan untuk mentransformasikan karakteristik
bisnis konvensional menjadi model bisnis yang sama sekali baru, contohnya:
1. Mekanisme pasar bebas (free market)
yang selama ini hanyalah merupakan teori dalam ilmu ekonomi telah menjadi
kenyataan sehari-hari di dunia maya, terlebih-lebih dengan diluncurkannya
situs-situs pelelangan, bursa efek, tele marketing, dan lain sebagainya;
2. Aset fisik yang selama ini hanya
dapat dinikmati oleh salah satu institusi dalam suatu waktu dapat dengan mudah
digandakan karena telah dapat ditransformasikannya aset tersebut ke dalam
serangkaian sinyal digital;
3. Berlakunya pepatah “you don’t have
to be big to become big” (Indrajit, 2000) dalam membangun suatu bisnis memberi
arti bahwa tidak diperlukannya modal yang besar seperti bangunan, uang, sumber
daya manusia, bahan mentah, dan lain sebagainya dalam membangun sebuah
perusahaan di internet (membangun perusahaan dapat dimulai dengan memesan
sebuah domain nama dan membuka sebuah situs sederhana);
4. Mudahnya membangun suatu bisnis
karena adanya fenomena “prosumers” misalnya sebagai salah satu karakteristik
dari era ekonomi baru, dimana seorang individu dapat dengan mudah berubah dari
konsumen menjadi produsen dalam waktu relatif singkat; dan lain sebagainya.
Dua buah titik ekstrem di atas
selain membentuk sebuah spektrum fungsi e-commerce, secara tidak langsung
memperlihatkan bagaimana sebuah “dunia baru” dengan cara-cara atau mekanisme
pertukaran barang atau jasa yang sama sekali baru telah terbentuk. Secara
lengkap Don Tapscott mengemukakan 12 karakteristik utama dari ekonomi digital
yang memungkinkan terbentuknya berbagai “cara hidup” yang unik, yang tidak
pernah terjadi dan terbayangkan sebelumnya (Tapscott, 1996). Lebih jauh lagi,
dengan berhasilnya dan semakin berkembangnya implementasi e-commerce di segala
lapisan masyarakat, maka secara mendasar telah terjadi pergeseran-pergeseran
paradigma di berbagai aspek kehidupan. Pada akhirnya, prinsip-prinsip yang
harus dipegang teguh dalam mencermati perkembangan teknologi semacam
e-commerce, antara lain:
1. E-Commerce tidak dapat dilepaskan
dari kerangka besar globalisasi dunia, yang bertujuan untuk melakukan efisiensi
pasar; dengan dibukanya batasan-batasan wilayah, maka aliran informasi, uang,
dan sumber daya lainnya akan terjadi secara bebas sehingga hanya
perusahaan-perusahaan yang dapat menciptakan produk atau jasa yang termurah,
terbaik, dan tercepatlah yang akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar.
2. E-Commerce akan secara efektif
menjadi pemicu terjadinya efisiensi yang diinginkan di atas jika konvergensi
industri komputer, telekomunikasi, dan informasi (content) di masing-masing
negara telah mencapai tahap optimum (dimana produk-produk infrastruktur semacam
pulsa telepon dan listrik telah menjadi public goods).
3. E-Commerce hanyalah merupakan
komponen sebuah sistem yang dinamakan sebagai komunitas digital (digital
community), yang merupakan generasi masyarakat baru di abad ke 21 (net
generation) dimana teknologi informasi telah menjadi hal yang tidak terpisahkan
dari kehidupan manusia pada umumnya.
Revolusi digital e-commerce driver utama dari EC adalah
revolusi digital
ekonomi digital, ekonomi yang didasarkan pada teknologi digital, termasuk jaringan komunikasi digital, komputer, perangkat lunak, dan teknologi informasi terkait, juga disebut ekonomi internet, ekonomi baru, atau perekonomian web.
ekonomi digital, ekonomi yang didasarkan pada teknologi digital, termasuk jaringan komunikasi digital, komputer, perangkat lunak, dan teknologi informasi terkait, juga disebut ekonomi internet, ekonomi baru, atau perekonomian web.
Pendapatan model deskripsi bagaimana perusahaan atau proyek
EC akan mendapatkan pendapatan.
Model pendapatan utama adalah:
1. Penjualan
2. Biaya transaksi
3. Biaya berlangganan
4. Biaya iklan
5. Afiliasi biaya
6. Lain pendapatan biaya
Nilai proporsition manfaat bagi perusahaan dapat berasal
dari menggunakan EC.
Khas E-Commerce model bisnis:
1. Online langsung pemasaran
2. Sistem tender elektronik
3. Nama sendiri harga anda
4. Mencari harga terbaik
5. Afiliasi pemasaran
6. Viral marketing
7. Kelompok purcasing
8. Lelang online
9. Produk dan jasa kustomisasi
10. Elektronik
pasar dan pertukaran
11. Informasi
broker
12. Barter
13. Mendalam
diskon
14. Keanggotaan
15. Rantai
nilai integrator
16. Rantai
nilai layanan penyedia
17. Rantai
suplai improvers
Manfaat EC
EC memberikan manfaat bagi organisasi, pelanggan individu,
dan masyarakat.
a. Manfaat bagi organisasi :
1. Jangkauan global
2. Pengurangan biaya
3. Perbaikan rantai suplai
4. Diperpanjang jam
5. Kustomisasi
6. Model bisnis baru
7. Vendor specializaton
8. Mudah menjangkau pasar
9. Biaya komunikasi lebih rendah
10. Pengadaan
efisien.
11. Timbulnya
hubungan pelanggan
12. Perusahaan
mudah mencari berita
13. Tidak
ada perijinan kota dan biaya
b. Manfaat untuk consumers :
1. Ubiquity
2. Produk dan jasa yang lebih banyak
3. Customized produk dan jasa
4. Cheaper produk dan jasa
5. Pengiriman yang mudah
6. Information yang pasti
7. Participation dalam lelang
8. Tidak ada pajak penjualan
c. Manfaat bagi masyarakat :
1. Telecommuting
2. Standar hidup yang tinggi
3. Harapan bagi masyarakat miskin
Perbedaan antara keduanya adalah
sebagai berikut:
1. E bisnis adalah aktifitas internal
seperti proses produksi, manajemen inventaris,
pengembangan produk, manajemen risiko, keuangan dan lain sebagainya. Sedangkan
E-commerce adalah aktifitas yang berhubungan dengan eksternal seperti menarik
pelanggan, supplier/pemasok, kemitraan, dll.
2. E bisnis adalah melingkupi sistem,
pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dll, sedangkan e-commerce adalah
kegiatan transaksi keuangan.
3.
E bisnis adalah
mempertahankan pelanggan, pengembangan produk, dll, sedangkan e-commerce adalah
penjualan secara online seperti membuat website.
4.
E Commerce adalah bagian
dari E Bisnis.
5.
Kegiatan yang pada
dasarnya melibatkan transaksi keuangan diistilahkan sebagai e
commerce. Namun, e bisnis adalah istilah yang lebih luas. Ada banyak
hal-hal lain selain menjual, meski pemasaran termasuk didalamnya, termasuk
pengadaan bahan baku atau barang, pelanggan pendidikan, mencari supplier dan
lain sebagainya.
6. Untuk berjualan secara online adalah
e-commerce, namun untuk membawa dan mempertahankan pelanggan dan mendidik
secara online tentang produk atau layanan termasuk e bisnis. Memiliki sebuah website untuk melakukan hal itu tidaklah
cukup.
7. E-Commerce juga telah ditetapkan
sebagai proses yang meliputi menarik pelanggan, pemasok dan mitra eksternal,
sementara e bisnis meliputi internal seperti proses produksi, manajemen
inventaris, pengembangan produk, manajemen risiko, keuangan dan lain sebagainya.
Secara keseluruhan, e commerce dapat
digambarkan sebagai penggunaan internet dan Web untuk transaksi bisnis.
Lebih formalnya, secara digital memungkinkan terjadinya transaksi komersial
antara organisasi dan individu.
Di sisi lain, e-bisnis dapat
digambarkan sebagai proses digital yang memungkinkan proses transaksi dalam perusahaan,
melibatkan sistem informasi di bawah kontrol yang kuat. Selain itu, aplikasi
e-bisnis bisa turun menjadi e-commerce ketika sebuah pertukaran nilai terjadi.