Wednesday 2 October 2013

Perusahaan Digital E-business dan E-commerce

BAB I
PENDAHULUAN


1.      Latar Belakang

Pengetahuan sistem informasi merupakan esensi penting untuk menciptakan perusahaan yang kompetitif, mengatur kerjasama global, menambahkan nilai bisnis, dan menyediakan produk dan jasa yang bermanfaat bagi pelanggan.

Perkembangan Internet, globalisasi perdagangan, dan meningkatnya ekonomi informasi telah menuang kembali peran sistim informasi (SI) pada bidang manajemen dan bisnis. Teknologi internet memberi dasar untuk beragam model dan proses bisnis baru, serta bermacam jalan baru dalam hal pendistribusian ilmu pengetahuan.

Gelombang-gelombang kegagalan dari dot-com ternyata tidak menghalangi niat perusahaan untuk menggunakan teknologi Internet dalam mengendalikan bisnis mereka. Banyak perusahaan bersandar pada Internet dan teknologi jaringan untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan mereka secara elektronis, secara lancar menghubungkan banyak pabrik, kantor, dan tenaga penjualan di sekitarnya. Perusahaan-perusahaan pemelopor seperti Cisco Systems, Dell Computer, dan Procter & Gamble memperluas jaringan tersebut sampai kepada para penyalur, pelanggan, dan kelompok lain di luar organisasi terkait agar mereka dapat bertindak cepat terhadap permintaan para pelanggan dan gejala perubahan pasar. Para manajer Cisco Systems mampu memanfaatkan sistim informasi itu untuk "hampir mendekati" pembukuan mereka pada setiap waktu sehingga bisa menyusun laporan keuangan gabungan berdasar pada perubahan pemesanan, potongan harga, pendapatan, produk, dan susunan biaya kepegawaian. Para eksekutif mampu secara konstan menganalisa performa mereka pada semua level organisasi mereka. Pengintegrasian secara digital ini, baik di dalam atau di luar perusahaan, mulai dari gudang sampai kepada deretan eksekutif, mulai dari para penyalur sampai ke pelanggan, mengubah bagaimana kita mengorganisir dan mengatur suatu perusahaan bisnis. Pada akhirnya, perubahan ini mendorong ke arah perusahaan yang benar-benar dikelola secara digital. Pada perusahaan seperti inilah semua proses bisnis dan hubungan internal dengan para penyalur dan pelanggan dimungkinkan secara digital. Dalam perusahaan yang terkelola secara digital, informasi untuk mendukung keputusan bisnis siap tersedia kapanpun dan di manapun dalam organisasi yang bersangkutan. Maka kami mengubah subjudul teks ini menjadi Mengelola Perusahaan Digital.

            Pengintegrasian digital dari perusahaan dan penggunaan teknologi Internet yang secara digital memungkinkan proses bisnis untuk e-bisnis dan e-commerce. Diperlukan perhatian khusus terhadap teknologi dan aplikasi baru yang meningkatkan hubungan perusahaan dengan pelanggan dan menciptakan nilai tambah melalui kerja sama/kolaborasi erat dengan para penyalur dan mitra bisnis lain. Juga diperlukan perhatian terhadap kebutuhan untuk mendemonstrasikan nilai bisnis sistim informasi di dalam organisasi. Isi dan fitur selanjutnya mencerminkan arah baru ini.

Sistem untuk mengelola rantai persediaan, manajemen relasi dengan pelanggan, dan manajemen pengetahuan, bersama-sama dengan sistem perusahaan merupakan aplikasi enterprise utama yang banyak digunakan oleh perusahaan dewasa ini untuk mencapai pengintegrasian secara digital.


 BAB II
PEMBAHASAN


A. Perusahaan Digital
Perusahaan digital adalah di mana hampir semua hubungan bisnis organisasi penting dengan pelanggan, para penyalur, dan karyawan dimungkinkan dapat ditengahi secara digital. Proses bisnis inti perusahaan digital terpenuhi melalui jaringan digital yang memutar keseluruhan organisasi atau penghubung berbagai organisasi.
Proses bisnis mengacu pada cara yang unik di mana pekerjaan diorganisir, dikoordinir, dan dipusatkan untuk menghasilkan suatu produk berharga atau jasa pelayanan. Mengembangkan suatu produksi baru, membangkitkan dan melaksanaan suatu order/ pesanan, atau menggunakan atau merekrut suatu karyawan adalah contoh proses bisnis, dan organisasi memenuhi proses bisnis mereka bisa merupakan suatu sumber kekuatan kompetitif. Didalam suatu perusahaan digital, setiap potongan informasi diperlukan untuk mendukung kunci keputusan bisnis yang tersedia pada setiap waktu dan di manapun didalam perusahaan itu. Perusahaan digital merasakan dan bereaksi terhadap lingkungan mereka yang jauh dengan cepat dibanding perusahaan tradisional, memberi mereka lebih fleksibilitas untuk survive dalam pergolakan waktu. Perusahaan digital menawarkan peluang luar biasa untuk manajemen dan organisasi secara lebih global. Yang kedua dengan secara digital memungkinkan dan pelurusan pekerjaan mereka, perusahaan digital mempunyai potensi untuk mencapai tingkatan daya saing dan profitabilitas belum pernah terjadi.
            Suatu perusahaan digital dibedakan dari perusahaan tradisional dengan total kedekatan mereka pada satu set teknologi informasi untuk mengorganisir dan mengatur. Karena para manajer perusahaan digital, teknologi informasi bukan sekedar suatu alat yang bermanfaat, tetapi lebih dari itu adalah inti bisnis dan alat manajemen yang utama.
            Untuk membentuk suatu perusahaan digital tidak hanya sekedar melakukan komputerisasi di bagian penjualan, pembelian, persediaan barang atau keuangan saja, karena hal itu baru sebagian kecil dari suatu rencana induk pembentukan perusahaan digital.Ada 4 indikator yang harus dipenuhi untuk menjadi perusahaan digital, yaitu sistem pengelolaan rantai pasokan, sistem pengelolaan relasi pelanggan, sistem perusahaan dan sistem pengelolaan pengetahuan.

B. E-Commerce
            E-commerce terdiri dari dua kata yaitu e dan commerce, huruf e yang mempunyai arti elektronik dan commerce yang berarti perdagangan. jika berbicara mengenai elektronik, maka pengertian dari elektronik itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan e-commerce adalah perdagangan elektronik yang mencakup proses pembelian, penjualan, transfer, pertukaran produk, layanan, atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet.
E-commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik.
E-commerce merupakan proses pembelian, penjualan, atau pertukaran produk, jasa, atau informasi melalui jaringan komputer. EC dapat didefinisikan dari perspektif berikut: komunikasi,  komersial (perdagangan),  proses bisnis,  layanan,  belajar, kolaboratif, komunitas.
E-Commerce sulit dibedakan dengan E-bisnis E-bisnis merupakan definisi yang lebih luas dari E-Commerce yang meliputi tidak hanya pembelian dan penjualan barang dan jasa, tetapi juga costomers melayani, bekerja sama dengan mitra bisnis, dan melakukan transaksi elektronik dalam suatu organisasi. Pasar elektronik (e-marketplace) sebuah pasar online di mana pembeli dan penjual bertemu untuk bertukar barang, jasa, uang, atau informasi. Elektronik pasar dan sistem informasi interorganisasional dan intraorganisational. Interorganisasional sistem informasi: sistem komunikasi yang memungkinkan pemrosesan transaksi rountine dan arus informasi antara dua atau lebih organisasi. Intraorganisasional sistem informasi: sistem komunikasi yang memungkinkan e-commerce kegiatan untuk pergi dalam organisasi individu.

C. E-Business
E-business adalah istilah yang lebih umum dari e-commerce karena tidak hanya mengarah pada aktivitas membeli dan menjual melainkan melayani konsumen dan bekerja sama dengan rekan-rekan bisnis lainnya atau dengan kata lain e-business merupakan interaksi dengan rekan-rekan bisnis. Fungsi dari e-business yaitu untuk mensupport bagian dari marketing, produksi, accounting, finance, dan human resource managemen. Proses transaksi online memegang peranan yang sangat penting pada e-business.
Secara keseluruhan, e-commerce dapat digambarkan sebagai penggunaan internet dan Web untuk transaksi bisnis. Lebih formalnya, secara digital memungkinkan terjadinya transaksi komersial antara organisasi dan individu.
Di sisi lain, e-bisnis dapat digambarkan sebagai proses digital yang memungkinkan proses transaksi dalam perusahaan, melibatkan sistem informasi di bawah kontrol yang kuat. Selain itu, aplikasi e bisnis bisa turun menjadi e commerce ketika sebuah pertukaran nilai terjadi.
1.2 Tujuan dan Manfaat Implementasi E-Business & E-Commerce
Tujuan E-Business & E-Commerce
Tujuan implementasi E-Business & E-Commerce adalah untuk mendukung efisiensi dan integritas pengelolaan data Sumber Daya Manusia, Keuangan, Supply Chain Management/Logistic Management. Selain itu berfungsi sebagai sarana komunikasi dan informasi bagi public. Dengan berbasiskan internet, sistem ini dapat diakses dimana saja sesuai dengan hak akses yang telah ditentukan.
Manfaat implementasi E-Business & E-Commerce adalah :
·      Meningkatkan kinerja operasional perusahaan.
·      Meningkatkan peluang akses ke pasar, pemasok dan pendanaan yang sangat luas.
·      Meningkatkan efisiensi perusahaan.
·      Mempermudah pengelolaan asset perusahaan.
·      Meningkatkan kualitas layanan terhadap pelanggan.
·      Meningkatkan komunikasi seluruh stakeholders.
·      Mengatasi kesenjangan digital.
·      Media mempromosikan kompetensi perusahaan.
·      Memperlancar transaksi bisnis.
·      Sarana penyebaran informasi secara luas.
            1.3 Karakteristik E-Commerce

Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi ecommerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus. Pengertian-pengertian yang diberikan oleh beberapa ahli mengenai ecommerce dapat ditarik kesimpulan bahwa e-commerce mempunyai suatu karakteristik, yaitu:
1)      Terjadinya transaksi antar dua belah pihak
2)      Adanya pertukaran barang, jasa dan informasi
3)      Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan tersebut.

Menurut Nurfansa Wira Sakti, karakteristik e-commerce diantaranya adalah:
      1)   Transaksi tanpa batas
2)      Transaksi anonym
3)      Produk digital dan non digital
3)      Produk barang tak berwujud

            1.4 Security Dalam E-Business

Security Beberapa metode pengamanan data dalam transaksi E-Commerce dan E-Bussines yaitu Kriptografi Public Key yang merupakan sistem asimetris (tidak simetris) menggunakan beberapa key untuk pengenkripsian yaitu public key untuk enkripsi data dan private key untuk dekripsi data. Public key disebarkan ke seluruh dunia sementara private key tetap disimpan. Siapapun yang memiliki public key tersebut dapat mengenkripsi informasi yang hanya dapat dibaca oleh seseorang yang memiliki private key walaupun kita belum pernah mengenal bahkan tidak tahu sama sekali siapa yang memiliki public key tersebut.
           
            1.5 CMS khusus e-commerce

Untuk membuat sebuah website dengan CMS relatif cukup mudah dan cepat karena kalau kita analogikan CMS itu seperti sebuah Operating System Dalam sebuah komputer (windows,linux, Mac OS) yang dibuat untuk memudahkan penggunanya sehingga kita bisa mengelola komputer kita dengan relatif cukup mudah, begitupun dengan CMS dibuat sedemikian hingga agar penggunanya mudah untuk menambah dan mengelola isi yang ada dalam sebuah website. untuk menjalankan situs web yang berjualan secara online, atau biasa disebut dengan web eCommerce, kita bisa menggunakan osCommerce, prestashop, magento dan lain-lain. CMS tersebut umumnya digunakan oleh pengguna CMS open source. saya akan membahas mengenai magento, dengan magento kita dapat mengisi katalog produk, mengelompokkan produk dalam kategori, memajang gambar produk, mengatur inventory, melakukan promosi, melihat laporan penjualan, dan lain sebagainya. Pemilik toko online tidak perlu tahu detil teknis bagaimana toko online-nya dijalankan. Yang perlu dilakukan adalah mengunduh Magento, meng-instal-nya, dan mengkonfigurasinya di dalam sebuah situs web. Magento mudah di dapatkan dan tanpa biaya atau gratis dan bersifat fleksibel, sesuai dengan keinginan kita. berikut ini screenshot dari Magento Commerce.

            Kesalahan terbesar yang sering dilakukan para praktisi bisnis adalah mendefinisikan e-commerce sebagai “cara menjual produk atau jasa di internet”. Tentu saja pengertian ini merupakan hal yang sangat sempit jika dilihat dari karakteristik dan potensi bisnis yang ditawarkannya. Secara prinsip, potensi e-commerce berada dalam sebuah spektrum dengan dua buah titik ekstrem.
Sumber: Eko Indrajit, 2000
Titik ekstrem pertama adalah kemampuan e-commerce untuk menjadi “follower” dalam arti kata menirukan bagaimana bisnis konvensional dilakukan ke dalam sebuah arena baru di dunia maya, misalnya:
1.      Pasar tradisional yang merupakan tempat bertemunya secara fisik antara penjual dan calon pembeli digantikan oleh pasar virtual yang mempertemukan mereka yang terkoneksi ke jaringan internet;
2.      Uang kertas atau receh (coin) yang biasa dipergunakan sebagai alat pembayaran yang sah digantikan oleh uang digital (digital money);
3.      Tanda tangan atau paraf yang biasa menjadi bukti keabsahan suatu transaksi secara hukum digantikan oleh tanda tangan digital (digital signature) di dalam dunia maya;
4.      Produk-produk semacam dokumen (teks), gambar, audio, dan video yang biasanya dijual secara fisik melalui berbagai medium penyimpanan telah dapat diubah menjadi serangkaian kode digital yang siap ditransfer kapan saja (digitisasi); dan lain sebagainya.
Pada sisi ekstrem yang lain, e-commerce dikatakan memiliki kemampuan untuk mentransformasikan karakteristik bisnis konvensional menjadi model bisnis yang sama sekali baru, contohnya:
1.      Mekanisme pasar bebas (free market) yang selama ini hanyalah merupakan teori dalam ilmu ekonomi telah menjadi kenyataan sehari-hari di dunia maya, terlebih-lebih dengan diluncurkannya situs-situs pelelangan, bursa efek, tele marketing, dan lain sebagainya;
2.      Aset fisik yang selama ini hanya dapat dinikmati oleh salah satu institusi dalam suatu waktu dapat dengan mudah digandakan karena telah dapat ditransformasikannya aset tersebut ke dalam serangkaian sinyal digital;
3.      Berlakunya pepatah “you don’t have to be big to become big” (Indrajit, 2000) dalam membangun suatu bisnis memberi arti bahwa tidak diperlukannya modal yang besar seperti bangunan, uang, sumber daya manusia, bahan mentah, dan lain sebagainya dalam membangun sebuah perusahaan di internet (membangun perusahaan dapat dimulai dengan memesan sebuah domain nama dan membuka sebuah situs sederhana);
4.      Mudahnya membangun suatu bisnis karena adanya fenomena “prosumers” misalnya sebagai salah satu karakteristik dari era ekonomi baru, dimana seorang individu dapat dengan mudah berubah dari konsumen menjadi produsen dalam waktu relatif singkat; dan lain sebagainya.
Dua buah titik ekstrem di atas selain membentuk sebuah spektrum fungsi e-commerce, secara tidak langsung memperlihatkan bagaimana sebuah “dunia baru” dengan cara-cara atau mekanisme pertukaran barang atau jasa yang sama sekali baru telah terbentuk. Secara lengkap Don Tapscott mengemukakan 12 karakteristik utama dari ekonomi digital yang memungkinkan terbentuknya berbagai “cara hidup” yang unik, yang tidak pernah terjadi dan terbayangkan sebelumnya (Tapscott, 1996). Lebih jauh lagi, dengan berhasilnya dan semakin berkembangnya implementasi e-commerce di segala lapisan masyarakat, maka secara mendasar telah terjadi pergeseran-pergeseran paradigma di berbagai aspek kehidupan. Pada akhirnya, prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh dalam mencermati perkembangan teknologi semacam e-commerce, antara lain:
1.      E-Commerce tidak dapat dilepaskan dari kerangka besar globalisasi dunia, yang bertujuan untuk melakukan efisiensi pasar; dengan dibukanya batasan-batasan wilayah, maka aliran informasi, uang, dan sumber daya lainnya akan terjadi secara bebas sehingga hanya perusahaan-perusahaan yang dapat menciptakan produk atau jasa yang termurah, terbaik, dan tercepatlah yang akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar.
2.      E-Commerce akan secara efektif menjadi pemicu terjadinya efisiensi yang diinginkan di atas jika konvergensi industri komputer, telekomunikasi, dan informasi (content) di masing-masing negara telah mencapai tahap optimum (dimana produk-produk infrastruktur semacam pulsa telepon dan listrik telah menjadi public goods).
3.      E-Commerce hanyalah merupakan komponen sebuah sistem yang dinamakan sebagai komunitas digital (digital community), yang merupakan generasi masyarakat baru di abad ke 21 (net generation) dimana teknologi informasi telah menjadi hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia pada umumnya.
Revolusi digital e-commerce driver utama dari EC adalah revolusi digital
ekonomi digital, ekonomi yang didasarkan pada teknologi digital, termasuk jaringan komunikasi digital, komputer, perangkat lunak, dan teknologi informasi terkait, juga disebut ekonomi internet, ekonomi baru, atau perekonomian web.
Pendapatan model deskripsi bagaimana perusahaan atau proyek EC akan mendapatkan pendapatan.

Model pendapatan utama adalah:
1.      Penjualan
2.      Biaya transaksi
3.      Biaya berlangganan
4.      Biaya iklan
5.      Afiliasi biaya
6.      Lain pendapatan biaya
Nilai proporsition manfaat bagi perusahaan dapat berasal dari menggunakan EC.
Khas E-Commerce model bisnis:
1.      Online langsung pemasaran
2.      Sistem tender elektronik
3.      Nama sendiri harga anda
4.      Mencari harga terbaik
5.      Afiliasi pemasaran
6.      Viral marketing
7.      Kelompok purcasing
8.      Lelang online
9.      Produk dan jasa kustomisasi
10.  Elektronik pasar dan pertukaran
11.  Informasi broker
12.  Barter
13.  Mendalam diskon
14.  Keanggotaan
15.  Rantai nilai integrator
16.  Rantai nilai layanan penyedia
17.  Rantai suplai improvers
Manfaat EC
EC memberikan manfaat bagi organisasi, pelanggan individu, dan masyarakat.
a. Manfaat bagi organisasi :
1.      Jangkauan global
2.      Pengurangan biaya
3.      Perbaikan rantai suplai
4.      Diperpanjang jam
5.      Kustomisasi
6.      Model bisnis baru
7.      Vendor specializaton
8.      Mudah menjangkau pasar
9.      Biaya komunikasi lebih rendah
10.  Pengadaan efisien.
11.  Timbulnya hubungan pelanggan
12.  Perusahaan mudah mencari berita
13.  Tidak ada perijinan kota dan biaya
b. Manfaat untuk consumers :
      1.   Ubiquity
2.      Produk dan jasa yang lebih banyak
3.      Customized produk dan jasa
4.      Cheaper produk dan jasa
5.      Pengiriman yang mudah
6.      Information yang pasti
7.      Participation dalam lelang
8.      Tidak ada pajak penjualan
c. Manfaat bagi masyarakat :
1.      Telecommuting
2.      Standar hidup yang tinggi
3.      Harapan bagi masyarakat miskin
Perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut:
1.    E bisnis adalah aktifitas internal seperti proses produksi, manajemen inventaris, pengembangan produk, manajemen risiko, keuangan dan lain sebagainya. Sedangkan E-commerce adalah aktifitas yang berhubungan dengan eksternal seperti menarik pelanggan, supplier/pemasok, kemitraan, dll.
2.    E bisnis adalah melingkupi sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dll, sedangkan e-commerce adalah kegiatan transaksi keuangan.
3.    E bisnis adalah mempertahankan pelanggan, pengembangan produk, dll, sedangkan e-commerce adalah penjualan secara online seperti membuat website.
4.    E Commerce adalah bagian dari E Bisnis.
5.    Kegiatan yang pada dasarnya melibatkan transaksi keuangan diistilahkan sebagai e commerce. Namun, e bisnis adalah istilah yang lebih luas. Ada banyak hal-hal lain selain menjual, meski pemasaran termasuk didalamnya, termasuk pengadaan bahan baku atau barang, pelanggan pendidikan, mencari supplier dan lain sebagainya.
6.    Untuk berjualan secara online adalah e-commerce, namun untuk membawa dan mempertahankan pelanggan dan mendidik secara online tentang produk atau layanan termasuk e bisnis. Memiliki sebuah website untuk melakukan hal itu tidaklah cukup.
7.    E-Commerce juga telah ditetapkan sebagai proses yang meliputi menarik pelanggan, pemasok dan mitra eksternal, sementara e bisnis meliputi internal seperti proses produksi, manajemen inventaris, pengembangan produk, manajemen risiko, keuangan dan lain sebagainya.
Secara keseluruhan, e commerce dapat digambarkan sebagai penggunaan internet dan Web untuk transaksi bisnis. Lebih formalnya, secara digital memungkinkan terjadinya transaksi komersial antara organisasi dan individu.
Di sisi lain, e-bisnis dapat digambarkan sebagai proses digital yang memungkinkan proses transaksi dalam perusahaan, melibatkan sistem informasi di bawah kontrol yang kuat. Selain itu, aplikasi e-bisnis bisa turun menjadi e-commerce ketika sebuah pertukaran nilai terjadi.