Perilaku konsumen adalah proses yang
dilalui oleh seseorang atau organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi,
dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.
Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum
pembelian, pembelian, dan setelah pembelian.
Perilaku
konsumen sangatlah berkaitan dengan pemasaran. Kaitan antara perilaku konsumen
dengan pemasaran adalah perilaku konsumen sangat mempengaruhi kelancaran proses
pemasaran. Pemasar harus bisa memahami perilaku atau sikap dari masing-masing
individu yang menjadi sasarannya dalam memasarkan produk dan jasa.
Pada tahap
sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait
produk dan jasa. Pada
tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap
setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi
kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.
Konsumen dapat merupakan seorang
individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku
konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer,
payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih memahami
konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, pemasar
dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan
tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan
perilaku.
Konsep Dasar Pengambilan Keputusan
Konsumen
Pada saat seorang konsumen baru akan
melakukan pembelian yang pertama kali akan suatu produk, pertimbangan yang akan
mendasarinya akan berbeda dari pembelian yang telah berulang kali dilakukan.
Pertimbangan-pertimbangan ini dapat diolah oleh konsumen dari sudut pandang
ekonomi, hubungannya dengan orang lain sebagai dampak dari hubungan sosial,
hasil analisa kognitif yang rasional ataupun lebih kepada ketidakpastian emosi (unsure
emosional). Schiffman dan Kanuk (2004) menggambarkan bahwa pada saat
mengambil keputusan, semua pertimbangan ini akan dialami oleh konsumen walaupun
perannya akan berbeda-beda di setiap individu
Proses Pengambilan Keputusan
Konsumen
Proses pengambilan keputusan diawali
dengan adanya kebutuhan yang berusaha untuk dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini
terkait dengan beberapa alternatif sehingga perlu dilakukan evaluasi yang
bertujuan untuk memperoleh alternatif terbaik dari persepsi konsumen. Keputusan pembelian akan dilakukan dengan menggunakan kaidah
menyeimbangkan sisi positif dengan sisi negatif suatu merek (compensatory
decision rule) ataupun mencari solusi terbaik dari perspektif konsumen (non-compensatory
decision rule), yang setelah konsumsi akan dievaluasi kembali.
Model Pengambilan Keputusan Konsumen
Model-model pengambilan keputusan
telah dikembangkan oleh beberapa ahli untuk memahami bagaimana seorang konsumen
mengambil keputusan pembelian. Model-model pengambilan keputusan kontemporer
ini menekankan kepada aktor yang berperan pada pengambilan keputusan yaitu
konsumen, serta lebih mempertimbangkan aspek psikologi dan sosial individu.
Pemasar dan
Karakteristik Konsumen
Perilaku setiap
individu berbeda-beda. Perbedaan
itu juga terdapat ketika mereka mengkonsumsi barang dan jasa. Konsumen dengan
pendapatan yang tinggi dan kelas sosial atas, pasti mengkonsumsi barang yang
berbeda dengan konsumen dengan pendapatan rendah dan kelas sosial bawah. Dalam hal ini,
pemasar harus menerapkan
strategi pemasaran yang berbeda antara konsumen kelas sosial atas dengan konsumen kelas sosial bawah.
strategi pemasaran yang berbeda antara konsumen kelas sosial atas dengan konsumen kelas sosial bawah.
Dengan
menerapkan strategi yang berbeda, maka pemasar dapat memasarkan barang dan
jasanya kepada kedua jenis konsumen tersebut dan apabila didukung oleh produk
dan pelayanan yang memuaskan konsumen, maka konsumen akan menjadi loyal
terhadap produk dan jasa tersebut. Apabila konsumen bersikap loyal terhadap suatu produk dan
jasa, maka pemasaran dari suatu produk maupun jasa akan menjadi lancar dan hal
tersebut akan meningkatkan profit atau laba dari perusahaan tersebut.
Konsumen terkadang lebih menyukai produk yang mencerminkan diri mereka berbeda dengan yang lainnya, dan menyukai produk yang mencerminkan kepribadian dan gaya hidup mereka sendiri.
Konsumen terkadang lebih menyukai produk yang mencerminkan diri mereka berbeda dengan yang lainnya, dan menyukai produk yang mencerminkan kepribadian dan gaya hidup mereka sendiri.
Dalam hal ini,
pemasar harus memperhatikan sifat-sifat masing-masing individu dalam
mengkonsumsi barang dan jasa. Pemasar harus mengetahui karakteristik dan gaya
hidup para konsumennya. Pemasar harus berpegang pada konsep pemasaran, yang
menentukan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang lebih baik
daripada yang diberikan oleh pesaing.
Kualitas sangat
penting karena kualitas barang dan jasa yang baik sangat mempengaruhi perilaku
konsumen dalam mengkonsumsi barang dan jasa, karena konsumen pasti mengutamakan
barang dan jasa yang berkualitas tinggi pada saat melakukan pembelian.
Internet memang
ditujukan untuk konsumen kelas menengah dan kelas atas yang dianggap lebih
mampu dalam melakukan pembelian dengan harga yang relatif lebih mahal, karena
biasanya barang-barang yang diperlihatkan di internet merupakan barang-barang
kelas atas dengan harga yang mahal dan biasanya pembeliannya jarang dilakukan
secara tunai, melainkan dengan menggunakan kartu kredit atau transfer
payment melalui e-channels.
Produsen dapat membuat konsumen
senantiasa mengingat produknya dengan cara mengiklankan produknya secara terus
menerus, sehingga produk tersebut akan selalu diingat oleh konsumen ketika
konsumen tersebut ingin melakukan suatu pembelian. Namun perlu diperhatikan
juga apabila pengulangan yang terus menerus dilakukan, hal itu dapat
menimbulkan kebosanan konsumen, karena itu penting juga untuk melakukan variasi
dalam suatu iklan agar produk tersebut tetap melekat dalam benak konsumen tanpa
menimbulkan kebosanan.
No comments:
Post a Comment
mohon kritik dan saran nya.....>><<