MAKALAH
KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES BUDAYA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi satu
sama lain, baik itu dengan sesama, adat istiadat, norma, pengetahuan ataupun
budaya di sekitarnya. Pada kenyataanya seringkali kita tidak bisa menerima atau
merasa kesulitan menyesuaikan diri dengan perbedaan-perbedaan yang terjadi
akibat interaksi tersebut, seperti masalah perkembangan teknologi, kebiasan
yang berbeda dari seorang teman yang berbeda asal daerah atau cara-cara yang
menjadi kebiasaan (bahasa, tradisi atau norma) dari suatu daerah sementara kita
berasal dari daerah lain.
Dalam hubungannya dengan proses budaya, komunikasi yang
ditujukan kepada orang atau kelompok lain adalah sebuah pertukaran budaya.
Dalam proses tersebut terkandung unsur-unsur kebudayaan, salah satunya adalah
bahasa, sedangkan bahasa adalah alat komunikasi. Untuk mempelajari komunikasi
sebagai proses budaya kita terlebih dahulu harus memahami apa yang dimaksud
dengan istilah budaya atau kebudayaan dan apa yang dimaksud dengan istilah
komunikasi, karena dengan memahami kedua istilah tersebut akan memudahkan bagi
kita untuk membahas komunikasi sebagai proses budaya.
BAB II PEMBAHASAN
1 Komunikasi
Sebelum kita membicarakan komunikasi sebagai proses budaya
tentu saja kita harus tahu apa yang dimaksud dengan istilah komunikasi. Kata
atau istilah komunikasi dari bahasa Inggris “communication”. Secara etimologis
atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan
ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna
‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan
untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk
pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang
lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang
bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli
yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian
komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai
penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada
dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan
perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication
Theory terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh
beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi
dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks
pengertian komunikasi. Salah satunya adalah sebagai berikut:
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan,
emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti
kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. (Berelson dan Stainer,
1964)
Jadi definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses
pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam
diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu.
Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah
suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan
pesan.
2 Budaya atau Kebudayaan
Guna melihat lebih jauh tentang komunikasi sebagai proses
budaya kita perlu mengkaji secara ringkas Apa itu budaya atau kebudayaan agar
mempunyai kerangka pemikiran dan konsep yang sama. Sebab definisi kebudayaan
sangat banyak. AL Kroeber dan C. Kluckhlon dalam bukunya Cultural, A Critical
Review of Concept and Definition (1952) pernah menghitung ada sekitar 179
definisi kebudayaan.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu
mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau
bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur"
dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu
yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain. Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa,
dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian
mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
3 Komunikasi sebagai Proses Budaya
Komunikasi adalah salah satu wujud kebudayaan. Sebab,
komunikasi hanya bisa terwujud setelah sebelumnya ada suatu gagasan yang akan
dikeluarkan oleh pikiran individu. Jika komunikasi itu dilakukan dalam suatu
komunitas, maka menjadi sebuah kelompok aktivitas (kompleks aktivitas dalam
lingkup komunitas tertentu). Dan pada akhirnya, komunikasi yang dilakukan
tersebut tak jarang membuahkan suatu bentuk fisik misalnya hasil karya seperti
sebuah bangunan. Bukankah bangunan didirikan karena ada konsep, gagasan,
kemudian didiskusikan (dengan keluarga, pekerja atau arsitek) dan berdirilah
sebuah rumah. Maka komunikasi, nyata menjadi sebuah wujud dari kebudayaan.
Dengan kata lain, komunikasi bisa disebut sebagai proses budaya yang ada dalam
masyarakat.
Jika ditinjau secara lebih kongkrit, hubungan antara
komunikasi dengan isi kebudayaan akan semakin jelas :
1.
Dalam mempraktekkan komunikasi
manusia membutuhkan peralatan-peralatan tertentu. Secara minimal komunikasi
membutuhkan sarana berbicara seperti mulut, bibir dan hal-hal yang berkaitan
dengan bunyi ujaran. Ada kalanya dibutuhkan tangan dan anggota tubuh lain
(komunikasi non verbal) untuk mendukung komunikasi lisan. Ditinjau secara lebih
luas dengan penyebaran komunikasi yang lebih luas pula, maka digunakanlah
peralatan komunikasi massa seperti televisi, surat kabar, radio dan lain-lain.
2.
Komunikasi menghasilkan mata
pencaharian hidup manusia. Komunikasi yang dilakukan lewat televisi misalnya
membutuhkan orang yang digaji untuk “mengurusi” televisi.
3.
Sistem kemasyarakatan menjadi bagian
tak terpisahkan dari komunikasi, misalnya sistem hukum komunikasi. Sebab,
komunikasi akan efektif manakala diatur dalam sebuah regulasi agar tidak
melanggar norma-norma masyarakat. Dalam bidang pers, dibutuhkan jaminan
kepastian hukum agar terwujud kebebasan pers. Namun, kebebasan pers juga tak
serta merta dikembangkan di luar norma masyarkat. Di sinilah perlunya sistem
hukum komunikasi.
4.
Komunikasi akan menemukan bentuknya
secara lebih baik manakala menggunakan bahasa sebagai alat penyampai pesan
kepada orang lain. Wujud banyaknya bahasa yang digunakan sebagai alat
komunikasi menunjukkan bahwa bahasa sebagai isi atau wujud dari komunikasi.
Bagaimana penggunaan bahasa yang efektif, memakai bahasa apa, siapa yang
menjadi sasaran adalah manifestasi dari komunikasi sebagai proses budaya.
Termasuk di sini juga ada manifestasi komunikasi sebagai proses kesenian
misalnya, di televisi ada seni gerak (drama, sinetron, film) atau seni suara
(menyanyi, dialog).
5.
Sistem pengetahuan atau ilmu
pengetahuan merupakan substansi yang tak lepas dari komunikasi. Bagaimana mungkin
suatu komunikasi akan berlangsung menarik dan dialogis tanpa ada dukungan ilmu
pengetahuan? Ilmu pengetahuan ini juga termasuk ilmu tentang berbicara dan
menyampaikan pendapat. Bukti bahwa masing-masing pribadi berbeda dalam
penyampaian, gaya, pengetahuan yang dimiliki menunjukkan realitas tersebut.
Komunikasi sebagai proses budaya tak bisa dipungkiri menjadi
obyektivasi antara budaya dengan komunikasi. Proses ini meliputi peran dan
pengaruh komunikasi dalam proses budaya. Komunikasi adalah proses budaya karena
di dalamnya ada proses seperti layaknya sebuah proses kebudayaan, punya wujud
dan isi serta kompleks keseluruhan. Sesuatu dikatakan komunikasi jika ada
unsur-unsur yang terlibat di dalamnya. Kebudayaan juga hanya bisa disebut
kebudayaan jika ada unsur-unsur yang terlibat di dalamnya yang membentuk sebuah
sistem.
BAB III KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
asumsinya dasarnya komunikasi merupakan suatu proses budaya. Artinya,
komunikasi yang ditujukan pada orang atau kelompok lain, tak lain adalah sebuah
pertukaran kebudayaan. Misalnya, anda berkomunikasi dengan suku Aborigin
Australia secara tidak langsung anda sedang berkomunikasi berdasarkam
kebudayaan tertentu milik anda untuk menjalin kerja sama atau mempengaruhi
kebudayaan lain. Dalam proses tersebut terkandung unsur-unsur kebudayaan, salah
satunya adalah bahasa. Sedangkan bahasa adalah alat komunikasi. Dengan demikian
komunikasi juga disebut sebagai proses budaya.
Daftar Pustaka
- Effendy,
Onong Uchjana, 2007, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
- Franz,
Josef Eliers, 1995, Berkomunikasi Antara Budaya, Nusa Indah, Flores-NTT
- Keesing,
Roger M., 1981, Antropologi Budaya Suatu Perspektif Kontemporer, Jakarta:
Erlangga
- Mulyana,
Deddy & Rakhmat, J., 1993, Komunikasi Antar Budaya, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
- Nurudin,
2004, Sistem Komunikasi Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta
No comments:
Post a Comment
mohon kritik dan saran nya.....>><<